Rindu
Akan ke manakah angin melayang
Tatkala turun senja nan muram
Pada siapa lagu kuangankan
Kelam dalam kabut rindu tertahan
Datanglah engkau berbaring di sisiku
Turun dan berbisik tepat di sampingku
Belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku
Kuingin menjerit dalam pelukanmu
Akan kemanakah berarak awan
Bagi siapa mata kupejamkan
Pecah bulan dalam ombak lautan
Dahan-dahan di hati berguguran
Sumber : www.AsianBrain.com. (Emha Ainun Nadjib)
Selalu Merindu
Rindu adalah tali yang tak pernah putus
Merentang di tiang hati, di tiang mimpi
Kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
Pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
Tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia
Disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan
Biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula
Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
Dari musim ke musim ia menjadi laluan
Pengembara yang mencari cintanya yang hilang
Disitu rumput yang telah lama bertukar warna
Bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup
Rindu adalah musim yang tak pernah tentram
Resah datang gelisah berulang mengusik nasib
Hanya dzikir dan do’a menjadi penawar mereda pedih dan sakit
Dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan
Dalam senyap air mata perlahan-lahan menitik
Sumber : www.AsianBrain.com. (Nurasiyah dan Imat R.)
Lagu Rindu
Teringat ucapan mu padaku
Tunggulah aku bersama cintaku dan kesetiaanku
Dan ku katakan padamu
Bahwa aku akan menunggumu
Suaramu di seberang sana
Mengobati rasa sakit karena rindu
Rasa curiga yang berkecamuk di dada
Namun hanya sekejap saja
Aku memang menunggumu
Selalu menunggumu
Mempertahankan rindu ku
Mengagungkan cinta ku
Aku ingin kaupun begitu
Tetap merindui ku
Mengingat setiap waktu yang telah kita lalui
Dan akan kembali kepadaku lagi
Untuk Ku
Lidah membuat kita terluka
Hingga…
Ego membuat kita terpisah
Aku pergi ke heningan malam
Engkau pergi ke ujung jalan
Tanpa menoleh lagi kebelakang
Di tepi pasir putih ini
Aku kembali merenungimu
Mengapa pengorbanan untuk cinta kita
Tak di anggap ada
Aku kembali kesini
Tempat di saat kita berpisah
Karena rinduku padamu
Berharap kau berfikiran sama
Kembalilah untukku dari ujung jalan sana
Senja Yang Indah
Saat matahari mulai terbenam
Aku melihatmu tersenyum di sampingku
Aku tak berkedip menatap matamu
Bagiku, matamu begitu sempurna
Hari itu
Aku merasakan denyut nadimu
Detakan keras jantungmu
Harum nafasmu
Juga hangat cintamu
Kini tentangmu kujadikan crita sebelum tertidur
Ku jadikan bayang kerinduan sebelum terlelap
Dan Ku jadikan Pelabuhan di alam mimpi
Jiwa ini, Hati ini, Hidup ini begitu merindukanmu
Engkau adalah kisah terindahku
Yang Terjadi
Apa yang akan terjadi pada Diri
Sudah tertulis di Kabut Gunung Giri
Walau seperti menguap di Tengah Hari
Itu masih nyata tertera di Cosmic Memory
Tapi aku harus terus Menyanyikan Lagu
Itulah hiburan melepas Rindu Kalbuku
Rindu kepada yang pernah menemaniku semasa waktu
Kepada Dia yang membuatku terlena
Aku tak mampu
Membuat jadi lebih baik seseorang
Biar kubaca Puisi hanya untuk Batu Karang
Karena Rinduku kepadaNya, Dulu dan Sekarang

0 komen:

Post a Comment

sila la komen

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...